Reformasi 1998 sudah berjalan 25 tahun yang lalu. Masih ingat betul bahwa pergolakan dan perjuangan reformasi 1998 benar-benar diwarnai dengan darah, air mata dan pantang menyerah. Himpitan ekonomi, korupsi diberbagi bidang, kolusi bahkan nepotisme hampir melemahkan Republik Indonesia.
Bisa dibilang Indonesia benar-benar seperti mengalami penjajahan tahap ke 2. Ekonomi yang carut marut, belum lagi kebebasan untuk berpendapat dan berpolitik belum lagi kasus Hak Asasi Manusia (HAM) yang menjadi sorotan dunia. Kebebasan berpendapat, berpolitik benar-benar jauh sekali dari harapan.
Reformasi 1998 memang sudah berlalu, banyak korban yang jatuh dari seluruh penjuru Indonesia. Amanat reformasi yang diraih dengan susah payah ini seharusnya mendapatkan jawabannya tapi rasanya malah jauh dari harapan.
Semangat reformasi 1998 dan tujuan yang mulia malah belum menemukan titik temunya. Dan Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden 2024 (bacapres 2024) mengingatkan seluruh lapisan masyarakat Indonesia untuk kembali ke amanat reformasi, untuk kembali menengok kembali ke perjuangan para pejuang reformasi.
Kembalikan amanat reformasi untuk mulai melakukan pembatasan kekuasan, menolak dwi fungsi ABRI, memberantas KKN dan optimalkan otonomi daerah. Amanat ini harus dikerjakan dan diperjuangkan bersama-sama.
Pembatasan kekuasan – sudah saatnya kita kembalikan kekuasan pada rakyat Indonesia. Tidak lagi otoriter, dan kekuasaan tidak dikuasai oleh orang atau kelompok tertentu. Suadh saatnya masyarakat Indonesia bebas memilih pemimpin dan sudah saatnya negara tidak mencampuri hak pilih warganya.
Menolak dwi fungsi ABRI – Kembalikan posisi ABRI pada yang seharusnya, sebagai pengayom dan bukan sebagai sarana sosial politik. Sudah saatnya ABRI sesuai tugasnya untuk melindungi segenap masyarakat Indonesia.
Memberantas KKN – semangat reformasi 1998 adalah membumi hanguskan KKN dari semua bidang karena hal ini sangat merugikan semua lapisan masyarakat.KKN menyebabkan dampak buruk yang dahsyat karena melumpuhkan sistem dan rasa keadilan. Tidak sekedar dirugikan nominal rupiah melainkan juga memakan korban mereka-mereka yang fokus dan berdedikasi untuk bekerja secara tulus.
Otonomi daerah – ini adalah langkah untuk meratakan pembangunan dan menghindari ketimpangan. Sudah rahasia umum bahwa pembangunan belumlah merata, pembangunan hanya maju di titik tertentu dan tertinggal di titik lainnya. Daerah yang tertinggal otomatis akan mengalami perlambatan dan stuck kualitas hidupnya.
Anies Baswedan sebagai bacapres 2024 siap menjadi jembatan untuk kembali kepada amanat reformasi 1998 dan mewujudkan Indonesia lebih maju. Sudah saatnya masyarakat Indonesia untuk sejahtera dan hidup lebih bahagia tanpa harus takut terhimpit baik secara ekonomi maupun kebebasan berpendapat.
Sudah saatnya juga calon presiden untuk saling adu gagasan, adu karya bukanlah adu berita bohong atau pencitraan. Sudah saatnya masyarakat Indonesia mendapatkan pemimpin yang adil dan membela yang dipimpinnya.