Negara yang Mata Uangnya Mirip Rupiah #Cintarupiah

india
Cinta rupiah – Sebagai warga negara Indonesia, kita pasti mengenal nama mata uang negara kita sendiri, yakni Rupiah. Penggunaan nama rupiah sendiri diambil dari bahasa sansekerta, rupya yang berarti perak tempaan. Dalam sejarahnya, pada zaman kerajaan Hindu – Budha dahulu di Indonesia, banyak yang menggunakan koin perak dan emas untuk melakukan aktivitas jual beli.
Selain rupiah, mungkin diantara kita juga mengenal beberapa nama mata uang negara di dunia yang sudah terkenal, seperti Dollar Amerika, Yen Jepang, Euro untuk negara-negara Uni Eropa, dan Poundsterling yang merupakan nama mata uang negara Inggris. Namun, tahukah Anda bahwa nama rupiah yang mengambil nama dari bahasa sansekerta juga menjadi asal dari nama mata uang dari negara lain? Berikut beberapa negara yang memiliki nama mata uang yang mirip dengan rupiah.
1. Rupee (INR) India
Negara yang menjadi asal dari bahasa sansekerta ini memiliki mata uang bernama Rupee (INR). Mata uang resmi dari republik India ini pertama kali diperkenalkan pada abad ke 16 dan terus berlanjut hingga masa kekaisaran Mughal di India. Jika banyak wilayah lain pada zaman dahulu lebih banyak menggunakan emas sebagai mata uang, tetapi di India justru menggunakan perak sebagai alat pembayaran.
Di India kuno sendiri merupakan salah satu peradaban yang mencetak uang kuno sendiri, bersama dengan China dan Yunani. Dari percetakan inilah kemudian muncul nama Rupee yang kemudian menjadi nama mata uang negara India. Nama Rupee di India dan Rupiah di Indonesia tentu tidak beda jauh dalam melafalkannya.
2. Rupee (PKR) Pakistan
Bergerak sedikit ke arah barat dari negeri India, Pakistan yang merupakan negara tetangga dari India mempunyai nama mata uang Rupee (PKR). Namun warga Pakistan mempunyai beberapa penyebutan untuk nama mata uang mereka, seperti rupees, rupaya atau rupaye. Mata uang Rupee di Pakistan lahir pertama kali pada abad ke 16.
Dalam perjalanannya, Rupee Pakistan sempat mengalami penguatan terhadap mata uang Dollar Amerika di pergantian abad karena surplus neraca berjalan, namun kemudian bank sentral Pakistan melakukan intervensi agar nilai tukarnya tidak terlalu tinggi demi menjaga daya saing ekspor. Sayangnya pada tahun 2007-2008, nilai tukar Rupee Pakistan terhadap Dollar AS semakin merosot di mana nilainya anjlok hingga 23 persen pada februari 2011
foto ciarb dot org