Meriah dan Penuh Warna, TK Pembina Tanjung Raih Juara 1 Karnaval PAUD HUT RI ke-80

Meriah dan Penuh Warna, TK Pembina Tanjung Raih Juara 1 Karnaval PAUD HUT RI ke-80

Ada yang istimewa dari perayaan Karnaval HUT RI ke-80 Kecamatan Tanjung yang digelar pada 28 Agustus 2025 lalu. Di tengah gemuruh tepuk tangan dan sorak-sorai masyarakat yang memadati jalan protokol, deretan peserta dari berbagai tingkatan sekolah tampil dengan kostum penuh kreativitas.

Namun, ada satu yang benar-benar mencuri perhatian: TK Pembina Tanjung. Sekolah ini berhasil meraih Juara 1 kategori PAUD dengan nilai 174, mengungguli puluhan peserta lainnya.

Meriah dan Penuh Warna, TK Pembina Tanjung Raih Juara 1 Karnaval PAUD HUT RI ke-80

Warna, Keceriaan, dan Energi Anak-anak

Begitu barisan TK Pembina Tanjung melangkah, suasana langsung berubah semarak. Anak-anak tampil dengan tarian tradisional Jaranan, dan sebagian lagi menggunakan kostum profesi, kebaya dan pakaian tradisional. Mobi dihias dengan semangat merah putih, orang tua murid menari dengan iringan musik dan lagu Brebes. Bahkan ada orang tua siswa yang menggunakan kostum bak bidadari yang terbuat dari bahan daur ulang seperti kresek dan kertas nasi. Semuanya begitu semarak. Senyum polos, lambaian tangan kecil, dan langkah penuh semangat mereka berhasil membuat penonton terpukau. Ada rasa haru sekaligus bangga, melihat generasi kecil sudah belajar mencintai tanah air lewat cara yang menyenangkan.

“Perjuangan siswa dan orangtua terbayar lunas” ungkap salah satu guru pembimbing TK Pembina Tanjung (Ibu Ela). Menurutnya, proses persiapan memakan waktu hampir tiga minggu lebih, mulai dari latihan menari jaranan, menyiapkan properti, hingga mengajarkan anak-anak yel-yel kemerdekaan agar lebih semarak. Belum lagi orangtua yang mempersiapkan gerakan senam kompak penuh semangat.

Persiapan yang Penuh Kebersamaan

Kemenangan ini tentu bukan hanya hasil kerja keras anak-anak, melainkan juga kolaborasi orang tua, dan guru. Banyak orang tua yang dengan sukarela membantu membuatkan kostum, merias anak-anak sejak pagi, bahkan mendampingi mereka selama karnaval berlangsung. Kebersamaan inilah yang membuat TK Pembina Tanjung tampil begitu solid dan menawan.

Salah satu orang tua murid mengaku bangga melihat anaknya tampil percaya diri di depan ribuan penonton. “Awalnya saya khawatir dia malu-malu, tapi ternyata dia malah semangat sekali. Rasanya seperti melihat anak-anak ini benar-benar menjadi duta kecil kemerdekaan,” ujarnya dengan mata berkaca-kaca.

Lebih dari Sekadar Lomba

Menjadi juara tentu membanggakan, tapi bagi TK Pembina Tanjung, karnaval ini bukan semata soal piala. Lebih dari itu, ajang ini adalah kesempatan untuk menanamkan rasa cinta tanah air pada anak sejak dini. Melalui pengalaman tampil di depan publik, anak-anak belajar keberanian, kerja sama, serta arti merayakan keberagaman Indonesia.

Momen yang Akan Selalu Diingat

Bagi masyarakat Kecamatan Tanjung, kemenangan TK Pembina Tanjung adalah simbol semangat baru. Di usia mereka yang masih belia, anak-anak ini sudah bisa menunjukkan bahwa cinta tanah air bisa ditumbuhkan lewat keceriaan, kreativitas, dan kerja sama. Momen ketika nama sekolah mereka diumumkan sebagai juara pertama pun disambut dengan teriakan bahagia dan pelukan hangat antar guru serta orang tua murid.

Karnaval ini mungkin hanya berlangsung sehari, namun kenangannya akan terus terpatri. Setiap langkah kecil yang ditampilkan di jalan raya Tanjung menjadi bukti bahwa semangat kemerdekaan tak pernah pudar, bahkan pada generasi paling muda sekalipun.

Harapan ke Depan

TK Pembina Tanjung berharap kemenangan ini tidak hanya menjadi kebanggaan sesaat, melainkan juga pemicu semangat bagi sekolah-sekolah lain untuk terus berkreasi. Dengan semangat gotong royong, cinta tanah air, dan kerja sama, generasi kecil Indonesia akan tumbuh menjadi pribadi yang tangguh dan berkarakter.

Selamat untuk TK Pembina Tanjung, Juara 1 kategori PAUD Karnaval HUT RI ke-80! Semoga prestasi ini menjadi inspirasi bagi kita semua, bahwa kemerdekaan bukan hanya dirayakan, tetapi juga diwariskan dengan cinta pada generasi berikutnya.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *